HALILINTAR tak selalu datang pada malam, pagi, siang, sore, maupun ketika hujan turun rintik-rintik atau hujan deras sekalipun. Halilintar itu bisa datang kapan saja.
Dan, halilintar itu adalah istriku. Ketika kemarahannya tak terkendali, datang ketika persoalan sangat sepele yang seharusnya bisa ia kerjakan tanpa suami, harus marah luarbiasa. Segala yang ada disekitarnya bisa berhamburan. Teriakannya bagai petir yang menyambarku dan membuatku gosong tak berdaya.