Monday 12 October 2015

Istriku Selingkuh...

SEBAGAI seorang suami dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, aku sudah sangat bersyukur. Aku selalu berusaha untuk tidak menghutang hanya untuk memiliki sesuatu yang tidak aku butuhkan. Begitu pula dengan tuntutan-tuntutan istriku yang selalu diminta setiap hari.
Penghasilanku memang tak sebesar istriku. Dan itulah yang menjadi persoalan demi persoalan selalu datang. Aku dianggapnya sebagai suami yang tidak bisa memenuhi kewajiban sebagai seorang suami, tidak bisa menjadi imam ketika aku belum bisa membeli rumah, membeli kendaraan yang baru, alat komunikasi yang bagus, perabotan rumah tangga seperti tetangga lainnya.

Kontrakan berukuran 4 x 4 pun selalu dianggap sebagai tempat yang tidak nyaman. Televisi 14 inci yang kubeli dengan mengangsur saat aku masih lajang pun tak cukup memberinya hiburan, kini hanya menjadi pajangan karena rusak.
Pekerjaanku yang harus menyita waktu, membuat aku harus berangkat pagi dan pulang malam. Karena penghasilan yang dibawah angka KHL ini, setiap hari aku cukup makan sekali di Warteg. Sementara istriku, selalu memamerkan makan tiga sampai empat kali dalam sehari.
Setiap pulang kerja, dengan badan dan pikiran yang sudah sangat lelah, tak pernah mendapatkan sambutan yang menyenangkan. Belum tas berat yang kubawa kuletakkan, permintaan dan tuntutan selalu dan selalu keluar dari bibirnya.
Dari kondisi inilah, istriku selalu asyik main HP dan tak pernah memedulikan aku yang kelelahan. Ia selalu asyik chating dengan teman-temannya sambil mengomel, menuntut ini itu, mencemoohku dengan kata-kata yang seharusnya tidak pantas diucapkan seorang istri kepada suaminya.
Aku emang selalu memilih diam agar tidak terjadi perdebatan dan percekcokan. Dari diam dan rasa tertekan, liverku sakit. Dan, istriku selalu tak peduli. Setiap hari, tuntutan demi tuntutan selalu ia ucapkan tanpa lelah.
Meski di rumah yang sempit, saat aku ada disampingnya, tak pernah mengajak ngobrol yang indah. Tuntutan dan tuntutan. Ketika aku diam, ia asyik bermain HP. Istriku memilih berselingkuh dengan HP meski aku ada disampingnya.
Maaf... aku hanya bisa menulis sampai disini, liver dan kepalaku kambuh.

No comments:

Post a Comment