Wednesday 9 December 2015

Ceraikan Saja Aku...

HALILINTAR tak selalu datang pada malam, pagi, siang, sore, maupun ketika hujan turun rintik-rintik atau hujan deras sekalipun. Halilintar itu bisa datang kapan saja.
Dan, halilintar itu adalah istriku. Ketika kemarahannya tak terkendali, datang ketika persoalan sangat sepele yang seharusnya bisa ia kerjakan tanpa suami, harus marah luarbiasa. Segala yang ada disekitarnya bisa berhamburan. Teriakannya bagai petir yang menyambarku dan membuatku gosong tak berdaya.

Thursday 3 December 2015

Siapa Penyebab Kita Belum Dikaruniai Anak? (2)

MESKI sinar matahari begitu terik. Rasanya seperti tersambar petir. Setelah melakukan tes HSG di sebuah rumah sakit di Kota Solo, dokter SPOG yang sejak awal memeriksa istriku bilang. "Dua saluran tuba falopinya tersumbat. Untuk membuka saluran, harus dilakukan Laparascopy. Biayanya kalau tidak salah sekitar Rp 20 juta. Atau bayi tabung, biayanya Rp 80-an juta. Tingkat kesuksesannya kurang dari 50 persen. Tetapi, itu pilihan."

Siapa Penyebab Kita Belum Dikaruniai Anak? (1)

TERIKNYA matahari siang masih terasa hingga sore. Sepulang kerja, istriku terus memintaku untuk diantar ke dokter. Sesuai permintaannya seminggu lalu, setelah gajian, aku menjanjikan dirinya untuk periksa ke dokter.
Tas punggung berisi kamera dan laptop belum sempat kuletakkan di kursi. Mesin motor produksi tahun 2000 yang kuparkir di depan rumah kontrakan berukuran 6 meter x 12 meter masih menganga setelah mengantarku menyusuri lereng Gunung Ungaran.